A. Pengertian Pemahaman individu
a. Proses kegiatan pengumpulan informasi untuk
dapat mengenal, mengerti dan memahami individu secara keseluruhan baik
masalahnya atau latar belakangnya.
b. Kegiatan pengumpulan informasi sbagai upaya
mengenal, menilai , mengerti, katakteristik dan masalah individu.
c. Suatu cara untuk memahami, menilai,
menaksir karakteristik potensi dan atau masalah-masalah (gangguan) yang ada
pada individu atau sekelompok individu. Cara yg digunakan meliputi observsi,
interview, skala penilaian, daftar cek, inventory, teknik proyektif dan
beberapa teknik tes.
B. Tujuan Pemahaman Individu
Sebagai dasar
untuk menentukan jenis bantuan yang diberikan. Pemberian bantuan layanan bk
memerlukan dasar penentuan jenis layanan. Individu akan memperoleh bantuan yang
terarah sehingga apa yang diharapkannya tercapai.
C. Urgensinya P.I bagi BK
a. BK sebagai layanan profesional yang setiap
layanannya setidaknya memberikan dasar yang faktual.
b. Memberikan warna ilmiah pada layanan bk
secara sistematis (dapat dipertanggungjawabkan)
D. Rasionalnya dilakukan Pemahaman Individu
dalam layanan BK
Hakekat bk
sendiri adalah mencapai kemandirian peserta didik. Strategi yang digunakan
harusnya sesuai dengan keadaan individu yang dimaksud (karakteristik dan
permasalahan oleh klien). Data yang didapat digunakan untuk dasar pemberian
layanan, sehingga hasil yang dicapai adalah perubahan tingkah laku konseli.
E. Fungsi Pemahaman Individu
1. Memberikan warna profesional pada layanan
BK. Dalam hal ini setiap jenis dan strategi layanan memiliki dasa yang kuay
sehingga dapat dilakukan secara sistematis. (Apabila terjadi kegagalan maka
dapat ditelusuri kebelakang, ada dasarnya, jika ada kesalahan ada letaknya.
Setiap langkah dalam memberikan layanan harus punya dasar. (misal diagnosis
butuh data)
2. Mendasari pelaksanaan setiap layanan BK
karena dng Pemahaman individu dapat diketahui karakteristik masalah dan
kebutuhan bimbingan dari individu yang bersangkutan
3. Hasil dari P.I menjadi tumpuan dari setiap
layanan BK, dalam hubungan dengan prediksi, diagnosis, evaluasi program layanan
bg individu yang bersangkutan.
F. Sasaran Pemahaman Individu
1. Aspek Pribadi terkait dengan individu sbg
pribadi, individu sebagai masyarakat sosial, individu sbg peserta didik.
Disamping individu sbg pribadi dalam P.I harus dilihat bahwa individu dalam
bimbingan dan konseling bisa bersatu sgb konseli/ klien dalam hal ini sasaran
pemahaman indivudu adalah kebutuhan konseli dan/atau permasalahan klien.
2. Aspek Rohani meliputi aspek kognitif (IQ,
Bakat) dan aspek non kognitif ( SQ, EQ, sikap, minat)
3. Aspek Sosial yang perlu dipahami adalah
keadaan lingkungan, keluarga (status keluarga, status ekonomi keluarga).
Lingkungan tempat tinggal berpengaruh pada perilaku,
4. Aspek masalah yang berisi faktor penyebab
masalah, gejala masalah, karakteristik masalah.
G. TEKNIK PEMAHAMAN INDIVIDU
1. Teknik Tes
2. Teknik Non-tes
Yang akan
dibicarakan adalah teknik NON-TES
BAGIAN II.
METODE DAN ALAT
NON-TES
A. Observasi
1. Pengertian
Observasi
adalah metode pengumpulan data dengan pendekatan kualitatif melalui pengamatan
dan pencatatan terhadap gejala objek yang diteliti. Observasi adalah metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan (secara inderawi) yang
direncanakan, sistematis dan hasilnya dicatat serta dimaknai (interpretasi)
dalam rangka memperoleh pemahaman tentang subjek yang diamati
2. Tujuan
a. Untuk mengamati perilaku dan sikap konseli
ataupun keadaan lingkungan konseli
b. Untuk mengumpulkan data dan informasi
tentang perilaku dan kebiasaan konseli
c. Untuk memahami dan mengenali karakteristik
masalah klien
3. Fungsi
a. Bisa dijadikan sebagai alat control atau
triangulasi terhadap kebenaran informasi yang disampaikan konseli
b. Bisa dijadikan validasi terhadap kebenaran
yang disampaikan konseli
c. Sebagai alat untuk evaluasi dari tes yang
telah dilakukan
d. Memperoleh gambaran, pengetahun, dan pemahaman
tentang diri konseli
e. Menunjang dan melengkapi bahan-bahan yang
telah diperoleh melalui wawancara
f. Keperluan asesmen awal
g. Menilai sikap, minat dan nilai siswa
h. Melihat proses kegiatan yang dilakukan
siswa
i. Sebagai bahan laporan kepada orang tua,
guru, dokter
4. Penggunaan
a. Sasaran
Sasaran
obeservasi adalah tingkah laku konseli. Yang meliputi :
· Ekspresi verbal/ non verbal
· Aspek perilaku individu, kelompok dan
situasinya
· Waktu, lokasi, penampakan eksterior
(cara berjalan, gaya pakaian), gaya bahasa
b. Cara Penggunaan observasi.
Agar observasi
bisa dilakukan dengan baik, maka perlu dilakukan perencanaan secara cermat
dalam bentuk pedoman observasi
a. Menetapkan tujuan observasi
b. Memastikan dan memahami materi observasi
c. Menggali variabel-variabel observasi yaitu
bagian penting dari apa yang akan diobservasi. Misal yang akan diobservasi
adalah siswa maka variabelnya misalnya gaya berpakaian, cara berjalan.
d. Menggali sub variabel
e. Menetapkan indikator, yang memaknai
karakteristik yang ada pada variabel yang dapay dijadikan bahan untuk menyusun
panduan obervasi.
f. Alat bantu obeservasi antaa lain dafta
riwayat kelakuan, catatan anekdot, daftar cek , skala penilaian, alat bantu
mekanik (recorder)
B. Catatan Anekdot (Anecdotal Record)
1. Pengertian
Catatan anekdot
alat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi bagi individu yang berupa
catatan catatan tingkah laku yang dihasilkan dapat mempermudah guru pembimbing
memahami kepribadian siswa.
Catatan anekdot
adalah alat pemahaman individu non tes yang dapat digunakan untuk mengumpulkan
data atau informasi yang berkenaan dengan individu yang berupa catatan-catatan
yang berisi tingkah laku luar biasa/ typical behavior siswa pada saat tertentu.
2. Tujuan
Mengumpulkan
informasi yang relevan tentang kepribadian siswa melalui pencatatan fakta yang
diamati dilingkungan sekolah. Namun satu anekdota belum cukup menyajikan
informasi yang relevan, dibutuhkan beebrapa anekdota yang ditulis beberapa
pengamat ( guru pembimbing, guru mapel). Lalu anekdota dari beberapa pengamat
itu dikumpulkan dan dipelajari dalam
satu urutan kronologis yang kemudian diinterpretasi menyeluruh untuk menggamabrkan
satu-dua aspek kepribadian siswa.
3. Fungsi
Penggunaan
anekdota membawa keuntungan yaitu diperoleh diskripsi tentang tingkah laku
siswa dalam berbagai situasi untuk membantu petugas bimbingan memahami
individualitas siswa dgn baik. Penulisan laporan anekdota membuat para guru
akan lebih sadar akan ciri-ciri kepribadian siswa.
4. Penggunaan
a. Sasaran
Siswa-siswi
siapa yang akan diberikan perhatian khusus, tergantung dari kebijaksanaan yang
diambil secara bersama-sama, secara acak atau siswa yang tingkahlakunya
menonjol.
Hal yang
didiskripsikan adalah suatu perbuatan siswa yang berupa ucapan/ tindakan
berdasarkan observasi.
Pencatat
anekota tidak harus guru pembimbing, tetapi seluruh tenaga pendidik
b. Cara menggunakan
Suatu anekdota
yang baik memuat unsur pokok yaitu nama siswa, tanggal observasi,tempat
observasi,, situasi dimana perbuatan diobservasi,kelas siswa,deskripsi singkat,
komentar, nama pengamat.
Syarat
Penggunaan Anekdota
1. Koordinator guru pembimbing pada tahun
ajaran baru mencari bantuan kepada guru-guru untk berpartisipasi dalam proyek
penulisan anekdota ini.
2. Koordiator bimbingan merundingkan tujuan
yang ingin dicapai dan segi teknik penulisan, format yang digunakan, laporan
kata-kata dsb
3. Diputuskan bersama-sama siswa-siswi yang
akan diobservasi menggunakan anekdota record ini.
4. Ditentukan bersama prosedur yang diikuti,
misalnya waktu kapan akan ditulis dan waktu kapan akan diserahkan kepada siapa.
5. Disepakati bersama peristiwa atau kejadian
yang bagaimana, yang dapat dianggap signifikan dan menyatakan sesuatu tentang
kepribadian siswa.
6. Akhir semester atau akhir tahun pelajaran
ahli bimbingan diserahi beberapa tumpukan anekdota dan menysun suatu seri untk
masing-masing siswa dengan mengurutkan secara kronologis setiap seri. Lalu dipelajari
dan di deskripsikan dan suatu interpretasi tenatng sikap dan sifat siswa.
7. Proyek ini baru boleh dimulai setelah ada
jaminan tentang partisipasi sleuruh staf tenaga pendidik, kesungguhan menulis
anekdota dan manfaat bagi siswa.
C. Wawancara
1. Pengertian
Wawancara
adalah teknik atau metode pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi
sengan sumber yang disebut konseli.
Komunikasi dilakukan secaa dua aah dialog tanya jawab secara lisan.
2. Tujuan
Tujuan
diadakannya wawancara adalah untuk memperoleh keterangan, data dan informasi
dari siswa, Selain itu untuk mengetahui adanya permasalahan dalam diri siswa.
dan hasil dari wawancara sebagai landasan pemberian layanan yang tepat sesuai
kebutuhan konseli.
3. Fungsi
a. Mengetahui kondisi psikologis interviewee
(dapat dilihat saat wawancara berlangsung), kondisi pribadi konseli dapat
dijadikan data dalam pengumpulan informasi
b. Memperlengkap data dan informasi yang
didapat dari pribadi konseli dalam aspek kepribadiannya
c. Dengan memahami setiap siswa konselor dapat
memahami setiap siswa sesuai kunikannya masing kemudian menentujan jenis
layanan yang tepat
4. Penggunaan
a. Sasaran
Sasaran terkait
subjek yang akan diwawancarai adalah Konseli dan klien, selain itu juga guru
mata pelajaran, wali kelas siswa, orang tua atau narasumber yang terkait
permasalahan siswa.
Sasaran terkait
objek yang didapat antara lain
· Latar belakag keluarga (data org tua,
suasana keluarga)
· Riwayat sekolah (jenjang pendidikan yang
pernah diikuti)
· Minat terhadap suatu bidang
· Pengalaman diluar sekolah (organisasi)
· Kesehatan jasmani (penyakit, gangguan
alat indra dsb)
b. Cara menggunakan teknik wawancara
· Persiapan pertanyaan
· Tujuan dan maksud wawancara harus
disampaikan kepada konseli
· Berpegang pada urutan fase dalam
wawancara (fase pembukaan mencptakan suasana yang menyenakgan, fase inti
diajukan pertanyaan sesuai informasi, fase pentutp ucapan terima kasih
· Menunjukan sikap yang serasi
· Bertidak asertif selama proses
wawancara berlangsung
· Merumuskan pertayaan dalam corak
bahasa yg jelas dan mudah ditangkap
· Tidak memaksa siswa untuk yang sulit
berbicara atau lambat bicara untuk memberikan penjelasan yang terlalu panjang
lebar.
· Membatasi lamanya wawncara
· Menghindari perumusan pertanyaan yang
sugestif (pertanyaan tetutup )yang jawabannya ya / tidak
· Waspada tentang informasi yang
diberikan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya
· Mencatat seperlunya.
D. Laporan Kepribadian dan Teknik Proyektif
1. Pengertian
Laporan
kepribadian adalah teknik mempelajari individu yaitu pengumpulan sifat-sifat
dasar kepribadian individu dan teknik yang mengungkap ciri-ciri kepribadian
individu. Laporan kepribadian sebagai teknik dengan mengumpulkan hasil
pengungkapan dengan menggunakan instrumen personality inventory, problem
checlist, Autobiografi.
Teknik
proyektif adalah teknik pemahaman individu dengan mengungkap proyeksi diri
individu terhadap proyeksi diri yang diberikan. Teknik ini biasanya dengan
menggunakan bantuan instrumen tes yaitu tes proyeksi (roshach, wartegg), cerita
gambar.
2. Tujuan
a. Membantu siswa mengenali dirinya yaitu
memahamu kelebihan dan kekurangannya yang sesuai dengan kepribadiannya.
b. Membantu guru pembimbing dalam memahami
gambaran utuh dari siswa
c. Membuat diagnosis permasalahan yang mungkin
bisa muncul dari diri siswa yang sedang dihadapi.
d. Untuk mengetahui kepribadian siswa
3. Fungsi
a. Laporan Kepribadian
· Memperoleh gambaran-gambaran mengenai
kejadian penting dalam kehidupan individu
· Memperoleh gambaran dan ciri-ciri
kepribadian individu
· Mempersiapkan indeks sifat dasar
kepribadian atau komponen kepribadian
b. Teknik Proyektif
Mengungkap
keadaan psikolog bawah sadar manusia yang selama ini ditekan ke alam bawah
sadar dengan menggunakan tes prokyeksi.
4. Penggunaan
a. Sasaran dari penggunaan laporan kepribadian
dan teknik proyektif adalah kepribadian siswa.
b. Cara penggunaan
Pelaksanaan
teknik laporan kepribadian dengan menggunakan alat atau instrumen yaitu
inventory kepribadian, autobiografi, DCM.
Hal-hal penting
dalam pembuatan laporan kepribadian :
· Gambaran kepribadian harus objektif
· Tidak dipengruhi simpati / antipati
pemeriksa dan kesan pribadi
· Mengemukakan ciri kepribadian yang
menonjol
· Penggambaran kepribadian secara
menyeluruh
· Laporan mudah dimengerti
Pelaksanaan teknik
proyektif yaitu dengan menggunakan isntrumen atau alat tes proyeksi
· Menggunakan tes Rorschach (menggunakan
stimulus perkataan, ide, image yang muncul)
· Menggunakan tes TAT ,MAPS make pictur
story ( membuat suatu produk cerita, cerita itu dapat dikenali keadaan
psikologis individu
· Menggunakan Tes Rosenzweig (melengkapi
kalimat atau cerita yang sudah ada sebelumnya.
· Menggunakan Szondi-test (mengatur
kembali gambar, mencatat referensi)
· Menggunakan BAUM, HTP, DAP (gambar
cara dalam menyelesaikan sesuatu dievaluasi.
E. Inventori
1. Pengertian
Inventori
adalah suatu metode untuk mengumpulkan data yang berupa suatu pernyataan
(statemen) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Dari
daftar pertanyaan tersebut individu diminta untuk memilih mana pernyataan yang
cocok dengan dirinya. Inventory adalah metode untuk memahami individu dengan
memberikan sejumlah daftar pernyataan yang harus dijawab/dipilih responden
sesuai dengan keadaan dirinya. Pernyataan tersebut menyangkut tentang sifat,
keadaan, kegiatan tertentu. Jawaban responden tersebut selanjutnya ditafsirkan
oleh pengumpul data tentang keadaan responden dan responden memahami diri.
Inventory tergolong metode laporan diri (self-repport) atau diskripsi diri
(self-deskripsi). Personality inventory mengungkap ciri/aspek kepribadian
bentuknya pernyataan dgn jawaban singkat.. Contoh : (iniventory kepribadian,
inventory minat, tingkat nilai religius, bisa juga untuk mengungkap sistem
nilai pada suatu mausia.
Macam inventory
a. Inventory Locus terkendali : terdiri 29
pasang butir soal yang disusun berdasarkan konsep individu menanggapi
reinforcement yg diterima sebagai konsekuensi logis dari hasil kerja kerasnya
sendiri
b. Inventory Self-esteem : persepsi individu
thd dirinya baik atau tidak
c. Inventory Skala Konsep diri : skala yang
berisi tentang penampilan fisik, tingkah laku sosial, status akademis,
ketidakpuasan, kepuasan terhadap diri sendiri diantara bentuk2 positif dan
negatif
d. Inventoy Perkembangan Siswa
Memamahi
tingkat perkembanganindividu
2. Tujuan
Untuk
mengumpulkan data dan informasi yang digunakan untuk memahami tingkah laku
siswa, data yang cocok dikumpulkan dengan metode inventory ini adalah tentang
tempramen, karakter, penyeusian diri, sikap, minat, kebiasaan belajar,gambaran
diri, jenis masalah. Dsb
3. Fungsi
Bagi guru
pembimbing sebagai dasar dalam memahami siswa,yang meliputi tempramen,
karakter, penyeusian diri, sikap, minat, kebiasaan belajar,gambaran diri, jenis
masalah. serta sebagai dasar untuk
pemberian bantuan dalam kaitannya dengan pemecahan masalah yang dialami siswa.
Bagi siswa/ klien adalah ia mampu memahami arti dirinya dari data yang
diperolehnya. Pemahaman terhadap arti data tersebut merukapan bahan pengambilan
keputusan dalam konseling.
4. Penggunaan
Sasaran
penggunaan inventori ini antara lain :
a. Pemahaman pribadi secara umum
· Minat
· Sikap
· Kebiasaan belajar
· Tempramen
· Karakter
· Jenis masalah
b. Pemahaman terhadap lingkungan sosial
c. Pemahaman perkembangan individu yang
meliputi :
· Landasan religius
· Perilaku etis
· Kematangan emosi
· Kematangan intelektual
· Kesadaran tanggung jawab
· Peran sosial (wanita dan pria)
· Penerimaan diri dan pengembangan
· Kemandirian dan perilaku ekonomis
· Persiapan karir
· Hubungan dengan teman sebaya
Cara menggunaan
metode inventory dalam pemahaman individu
a. Subjek individu atau responden supaya
memlihi pernyataan yang cocok dengan dirinya dengan cara memberi tanda tertentu
(x) atau () ceklist
b. Sementara pernyataan yang tidak cocok tidak
perlu dijawab atau dilewat. Tetapi pada inventory tertentu ada pentunjuk bahwa
setiap nomor harus dijawab.
F. Biografi dan Autobiografi
1. Pengertian
Kedua-duanya
merupakan alat pengumpul data melalui catatan yang ditulis sendiri maupun orang
lain.
Biografi adalah
alat pengumpul data yang ditulis oleh orang lain yang berisi riwayat hidup
seseorang. Autobiografi adalah alat pengumpul data yang ditulis sendiri oleh
orang itu hingga akhir hidupnya.
2. Tujuan
Untuk
mengetahui informasi dan memahami keadaan peserta didik yang berhubungan dengan
minat,cita-cita, riwayat penyakit dan pengalaman hidup, untuk mengungkap suatu
kisah atau keterangan pserta didik yang bersumber dari kisah nyata.
3. Fungsi
a. Memperoleh gambaran mengenai
kejadian-kejadian penting dalam kehidupan individu.
b. Mengetahui reaksi-reaksi pribadi atau sikap
pribadi terhadap kejadian penting yang dihadapi individu dalam kehidupannya
c. Memperoleh data mengenai individu / pribadi
murid dan lingkungan hidupnya.
d. Memperlajari ungkapan pikiran dan perasaan
individu terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya melalui catatan yang
ditulis sendiri maupun dituliskan orang lain.
4. Penggunaan
a. Sasaran
Obyak yang
dipahami dalam penulisan biografi dan autobiografi
· Keterangan tentang diri
· Saya dan keluarga
· Riwayat kesehatan
· Riwayat pendidikan
· Rekreasi pengisian waktu luang
· Pribadi saya
Konselor dapat
membantu peserta didik membuat
autibiografi dengan memberikan suatu daftar yang dicantumkan
· Cita-cita
· Pengalaman yang paling mengesankan
· Keadaan orang tua
· Riwayat pendidikan
· Riwayat kesehatan
· Kegiatan untuk mengisi waktu luang
· Hubungan dengan teman-teman
· Masa depan pendidikan
b. Cara menggunakan
Autobiografi
· Kenali siapa kita (dieksplorasi
melalui bentuk fisik, gambaran diri)
· Tuliskan tentang asal-usul kita
· Ceritakan tentang kehidupan masa kecil
kita
· Riwayat sekolah kita
· Ceritakan bagaimana kehidupan kita menuju
dewasa
Biografi
· Cari tokoh yang menjadi panutan
· Cari gambaran tentang
kejadian-kejadian penting yang dialami oleh seseorang tersebut dalam hidupnya
yang mempengaruhi perkembangan dan pembentukan pribadi orang tersebut
G. Daftar Cek Masalah (Problem Checklist)
1. Pengertian
Alat atau
instrumen yang berupa daftar cek yang khusus disusun untuk merangsang /
memancing pengutaraan masalah-masalah atau problem-problem yang pernah atau
sedang dialami seseorang.
2. Tujuan
a. Untuk memahami dan mengenal diri konseli
dengan baik.
b. Untuk mengetahui penyebab dari permasalahan
konseli
c. Untuk menentukan jenis layanan yang tepat
untuk permasalahan yang dialami konseli
d. Konseli dapat terselesaikannya masalah
e. Untuk melengkapi data yang sudah ada
f. Sebagai pedoman penyusunan program
bimbingan.
3. Fungsi
a. Memudahkan individu mengemukakan masalah
yang pernah dan sedang dialami. Dengan DCM memungkinkan individu mengingat
kembali masalah-masalah yang dialaminya
b. Sistematisasi jenis masalah yang ada pada
individu agar memudahkan analisa data
c. Menyarankan suatu prioritas program
pelayanan bimbingan dan konseling sesuai
dengan masalah individu atau kelompok pada saat itu
4. Penggunaan Daftar Cek Masalah
a. Sasaran
Sasaran
penggunaan dafrat cek masalah adalah data pribadi siswa yang mencerminkan
tingkah laku siswa beserta masalah-masalah yang sudah dan pernah dialami oleh
siswa yang tidak dapat diungkapkan secara lisan.
b. Cara penggunaan DCM
· Menyiapkan buku DCM
· Menguasai petunjuk cara mengerjakan
DCM
· Mengontrol situasi ruangan, siswa
diharapkan tenang
· Konselor menerangkan maksud
menggunakan DCM, menumbuhkan kepercayaan dan motivasi kepada siswa
· Menyuruh siswa menyiapkan alat tulis
· Membagikan lembar DCM
· Menginstruksikan mengisi identitas
· Membagikan buku DCM
· Membacakan petunjuk cara mengerjakan
· Memberi contoh cara mengerjakan DCM
yaitu memberi tanca cek () pada nomor di lembar jawaban
· Memberikan instruksi mengerjakan DCM
· Mengontrol siswa apakah mengerjakan
dengan benar
· Mengumpulkan pekerjaan siswa